Minggu, 21 Maret 2010

Kamis, 11 Maret 2010


Kota Surakarta adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini juga dikenal dengan nama Solo, Sala, dan Salakarta. Nama yang terakhir tidak dipakai lagi. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota ini pernah menjadi tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta hingga tahun 1950-an. Kota Surakarta memiliki semboyan "Berseri" yang menjadi akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah". Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun citra kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Surakarta berdiri di wilayah suatu desa bernama Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Sarjana Belanda yang meneliti Naskah Bujangga Manik, J. Noorduyn, menduga bahwa Desa Sala ini berada di dekat (kalau bukan memang di sana) salah satu tempat penyeberangan ("penambangan") di Bengawan Solo yang disebut-sebut dalam pelat tembaga "Piagam Trowulan I" (1358, dalam bahasa Inggris disebut "Ferry Charter") sebagai "Wulayu". Naskah Perjalanan Bujangga Manik yang berasal dari sekitar akir abad ke-15 menyebutkan bahwa sang tokoh menyeberangi "Ci Wuluyu". Pada abad ke-17 di tempat ini juga dilaporkan terdapat penyeberangan di daerah "Semanggi"[1] (sekarang masih menjadi nama kampung/kelurahan di Kecamatan Pasarkliwon).

Latar belakang pendirian ini adalah terjadinya pemberontakan Sunan Kuning ("Gègèr Pacinan") pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono (PB) II tahun 1742. Pemberontakan dapat ditumpas dengan bantuan VOC dan Kartasura direbut kembali, namun dengan pengorbanan hilangnya wilayah-wilayah Mataram sebagai imbalan bantuan VOC. Bangunan keraton sudah hancur dan dianggap "tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi ibu kota Mataram yang baru. Untuk itu dibangunlah keraton baru 20 km ke arah tenggara dari Kartasura, pada 1745, tepatnya di Desa Sala di tepi Bengawan Solo. Kelak namanya berubah menjadi Surakarta. (Catatan-catatan lama menyebut bentuk antara "Salakarta"[2]). Pembangunan keraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu jati dari kawasan Alas Kethu, hutan di dekat Wonogiri Kota dan kayunya dihanyutkan melalui Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745 (atau Rabu Pahing 14 Sura 1670 Penanggalan Jawa, Wuku Landep, Windu Sancaya).
Surat Perjanjian Giyanti dari tahun 1755 yang sekarang disimpan di Arsip Nasional RI.

Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755, dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu dibangun.

Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota ini, dengan diberikannya wilayah sebelah utara keraton kepada pihak Pangeran Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Sala merupakan kota dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1945, pada masa Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
[sunting] Masa Perang Kemerdekaan 1945-1949

Situasi di Solo (dan wilayah pengaruhnya) pada masa ini sangat menyedihkan. Terjadi sejumlah peristiwa politik yang menjadikan wilayah Solo kehilangan hak otonominya; nasib yang berbeda dengan Yogyakarta.
[sunting] D.I. Surakarta dan Pemberontakan Tan Malaka

Begitu mendengar pengumuman tentang kemerdekaan RI, pemimpin Mangkunegaran (Mangkunegara VIII dan Susuhunan Sala (Pakubuwana XII) mengirim kabar dukungan ke Presiden RI Soekarno dan menyatakan bahwa wilayah Surakarta (Mangkunegaran dan Kasunanan) adalah bagian dari RI. Sebagai reaksi atas pengakuan ini, Presiden RI Soekarno menetapkan pembentukan propinsi Daerah Istimewa Surakarta (DIS).[rujukan?]

Pada Oktober 1945, terbentuk gerakan swapraja/anti-monarki/anti-feodal di Surakarta, yang salah satu pimpinannya adalah Tan Malaka, tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tujuan gerakan ini adalah membubarkan DIS, dan menghapus Mangkunegaran dan Kasunanan. Gerakan ini di kemudian hari dikenal sebagai Pemberontakan Tan Malaka. Motif lain adalah perampasan tanah-tanah pertanian yang dikuasai kedua monarki untuk dibagi-bagi ke petani (landreform) oleh gerakan komunis.[rujukan?]

Tanggal 17 Oktober 1945, wazir (penasihat raja) Susuhunan, KRMH Sosrodiningrat diculik dan dibunuh oleh gerakan Swapraja. Hal ini diikuti oleh pencopotan bupati-bupati di wilayah Surakarta yang merupakan kerabat Mangkunegara dan Susuhunan. Bulan Maret 1946, wazir yang baru, KRMT Yudonagoro, juga diculik dan dibunuh gerakan Swapraja. Pada bulan April 1946, sembilan pejabat Kepatihan juga mengalami hal yang sama.

Karena banyaknya kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan, maka tanggal 16 Juni 1946 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan politik Mangkunegaran dan Kasunanan. Sejak saat itu keduanya kehilangan hak otonom menjadi suatu keluarga/trah biasa dan keraton/istana berubah fungsi sebagai tempat pengembangan seni dan budaya Jawa. Keputusan ini juga mengawali kota Solo di bawah satu administrasi. Selanjutnya dibentuk Karesidenan Surakarta yang mencakup wilayah-wilayah Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran, termasuk kota swapraja Surakarta. Tanggal 16 Juni diperingati setiap tahun sebagai hari kelahiran kota Surakarta.

Tanggal 26 Juni 1946 terjadi penculikan terhadap PM Sutan Syahrir di Surakarta oleh sebuah kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Mayor Jendral Soedarsono dan 14 pimpinan sipil, di antaranya Tan Malaka, dari Partai Komunis Indonesia. PM Syahrir ditahan di suatu rumah peristirahatan di Paras. Presiden Soekarno sangat marah atas aksi pemberontakan ini dan memerintahkan Polisi Surakarta menangkap para pimpinan pemberontak. Tanggal 1 Juli 1946, ke 14 pimpinan berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Wirogunan. Namun, pada tanggal 2 Juli 1946, tentara Divisi 3 yang dipimpin Mayor Jendral Soedarsono menyerbu penjara Wirogunan dan membebaskan ke 14-pimpinan pemberontak.

Presiden Soekarno lalu memerintahkan Letnan Kolonel Soeharto, pimpinan tentara di Surakarta, untuk menangkap Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak. Namun demikian Soeharto menolak perintah ini karena dia tidak mau menangkap pimpinan/atasannya sendiri. Dia hanya mau menangkap para pemberontak kalau ada perintah langsung dari Kepala Staf militer RI, Jendral Soedirman. Presiden Soekarno sangat marah atas penolakan ini dan menjuluki Lt. Kol. Soeharto sebagai perwira keras kepala (bahasa Belanda koppig).[3]

Tanggal 3 Juli 1946, Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak berhasil dilucuti senjatanya dan ditangkap di dekat Istana Presiden di Yogyakarta oleh pasukan pengawal presiden, setelah Letkol. Soeharto berhasil membujuk mereka untuk menghadap Presiden Soekarno. Peristiwa ini lalu dikenal sebagai pemberontakan 3 Juli 1946 yang gagal. PM Syahrir berhasil dibebaskan dan Mayjen Soedarsono serta pimpinan pemberontak dihukum penjara walaupun beberapa bulan kemudian para pemberontak diampuni oleh Presiden Soekarno dan dibebaskan dari penjara.
[sunting] Serangan Umum 7 Agustus 1949

Dari tahun 1945 sampai 1948, Belanda berhasil menguasai kembali sebagian besar wilayah Indonesia (termasuk Jawa), kecuali Yogyakarta, Surakarta dan daerah-daerah sekitarnya.

Pada Desember 1948, Belanda menyerbu wilayah RI yang tersisa, mendudukinya dan menyatakan RI sudah hancur dan tidak ada lagi. Jendral Soedirman menolak menyerah dan mulai bergerilya di hutan-hutan dan desa-desa di sekitar kota Yogyakarta dan Surakarta.

Untuk membantah klaim Belanda, maka Jendral Soedirman merencanakan "Serangan Oemoem" yaitu serangan besar-besaran yang bertujuan menduduki kota Yogyakarta dan Surakarta selama beberapa jam. "Serangan Oemoem" di Surakarta terjadi pada tanggal 7 Agustus 1949 dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Untuk memperingati peristiwa ini maka jalan utama di kota Surakarta dinamakan "Jalan Slamet Riyadi".

Kepemimpinan Slamet Riyadi - yang gugur di pertempuran melawan gerakan separatis RMS - pada Serangan Umum ini sangat mengejutkan pimpinan tentara Belanda (Van Ohl ?), yang sempat berkata Slamet Riyadi lebih pantas menjadi anaknya, ketika acara penyerahan kota Solo.
[sunting] Geografi

Kota Solo terletak sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang. Lokasi kota ini berada di dataran rendah (hampir 100m di atas permukaan laut) yang diapit Gunung Merapi di barat dan Gunung Lawu di timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan Sewu. Di sebelah timur mengalir Bengawan Solo dan di bagian utara mengalir Kali Pepe yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai Solo.

Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas vulkanik kedua gunung api yang telah disebutkan di atas. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan penduduk.
[sunting] Batas-batas administrasi

Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan.
[sunting] Kependudukan

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2003 adalah 552.542 jiwa terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Jumlah penduduk tahun 2003 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2000 yang sebesar 488.834 jiwa, berarti dalam 3 tahun mengalami kenaikan sebanyak 83.708 jiwa.[rujukan?] Catatan dari tahun 1880 [4] memberikan cacah penduduk 124.041 jiwa.

Jika wilayah penyangga Surakarta juga digabungkan secara keseluruhan (Soloraya - Surakarta + Kartasura, Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya berjumlah 850.000 jiwa.[rujukan?]
[sunting] Pembagian Administratif
Balai kota Surakarta

Surakarta dibagi menjadi lima kecamatan. Setiap kecamatan dibagi menjadi kelurahan, lalu setiap kelurahan dibagi menjadi kampung-kampung yang kurang lebih setara dengan Rukun Warga.

Kecamatan di Surakarta:

* Kecamatan Banjarsari
* Kecamatan Jebres
* Kecamatan Lawiyan (disebut juga Laweyan)
* Kecamatan Pasar Kliwon
* Kecamatan Serengan

Surakarta dan kota-kota satelitnya (Kartasura, Solo Baru, Palur, Colomadu, Baki, Ngemplak) adalah kawasan yang saling berintegrasi satu sama lain. Kawasan Solo Raya ini unik karena dengan luas kota Surakarta sendiri yang hanya 44 km persegi dan dikelilingi kota-kota penyangganya yang masing-masing luasnya kurang lebih setengah dari luas kota Surakarta dan berbatasan langsung membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang terpusat.
[sunting] Solo Baru
Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan

Solo Baru (SoBa) merupakan kawasan yang dimekarkan dari kota Solo.[rujukan?] Solo baru selain sebagai salah satu kota satelit dari Kota Surakarta juga merupakan kawasan pemukiman bagi para pekerja atau pelaku kegiatan ekonomi di kawasan Kota Surakarta. Di Solo Baru banyak terdapat perumahan sedang dan mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit. Di Solo Baru juga terdapat pasar swalayan Carrefour. Pandawa waterboom yang merupakan waterboom terbesar di Jawa Tengah dan Yogyakarta terdapat di kawasan ini. Meskipun termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukoharjo tetapi secara ekonomi dan politis Solo Baru lebih dekat ke Kota Surakarta, karena letak wilayah kotanya yang langsung berbatasan dengan Kota Surakarta, bahkan pernah ada wacana tentang penggabungan wilayah wilayah kota satelit di sekitar Surakarta termasuk Solo Baru untuk dimasukkan ke dalam wilayahnya. Luas wilayah Kota Surakarta beserta wilayah-wilayah kota penyangganya saat ini sekitar 150 km² dengan jumlah penduduknya sekitar 1 juta jiwa.
[sunting] Transportasi
Sepur Kluthuk Jaladara melintas di muka Loji Gandrung.

Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.
[sunting] Angkutan darat

Terminal bus besar kota ini bernama Tirtonadi yang beroperasi 24 jam karena merupakan jalur antara yang menghubungkan angkutan bus dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi) dan Jawa Barat (Bandung). Selain Tirtonadi, terdapat pula dua terminal untuk angkutan lokal: Terminal Harjodaksino di sisi selatan kota (dulu merupakan terminal bus antarkota) dan Terminal Tipes di sisi barat kota. Selain itu, dua terminal penunjang terdapat pula di sekitar kota namun berada di luar pengelolaan Pemerintah Kota, yaitu Terminal Kartasura di barat dan Terminal Palur di timur kota.

Stasiun kereta api utama bernama Stasiun Solo Balapan yang merupakan stasiun untuk pemberangkatan kereta api kelas Bisnis dan Eksekutif dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia. Hubungan perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar di Jawa secara langsung dan hampir dalam semua kelas. Di Kota Surakarta juga terdapat tiga setasiun kereta api lain. Stasiun Solo Jebres dipakai sebagai stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas Ekonomi atau kereta api relasi Semarang-Madiun. Stasiun Solo Kota merupakan stasiun perhentian untuk jalur KA Purwosari-Wonogiri. Stasiun Purwosari di tepi barat kota merupakan stasiun cabang menuju Wonogiri.
[sunting] Angkutan udara

Surakarta memiliki bandar udara internasional Adisumarmo (kode SOC, dulu bernama "Panasan", terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali) yang terhubung ke Jakarta,Kuala Lumpur, dan Singapura. Waktu tempuh perjalanan udara dengan Jakarta berlangsung kurang lebih 50 menit. Beberapa operator penerbangan yang melayani rute dari/ke kota Solo antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Indonesia Air Asia, Mandala Air, Air Asia, Silk Air, dll. Bandar udara ini juga menjadi pusat pemberangkatan dan penerimaan haji dari Asrama Haji Donohudan Boyolali Indonesia.
[sunting] Angkutan kota

Angkutan umum dalam kota mencakup bus kota, angkot, taksi, becak, dan andong.
[sunting] Arsitektur dan peninggalan sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur dan peninggalan sejarah di

Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Orang mengetahui adanya "persaingan" kultural antara Surakarta dan Yogyakarta, sehingga melahirkan apa yang dikenal sebagai "gaya Surakarta" dan "gaya Yogyakarta" di bidang busana, gerak tarian, seni tatah kulit (wayang), pengolahan batik, gamelan, dan sebagainya.
[sunting] Bahasa

Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Mataraman (Jawa Tengahan) dengan varian Surakarta. Dialek Mataraman/Jawa Tengahan juga dituturkan di daerah Yogyakarta, Magelang timur, Semarang, Pati, Madiun, hingga sebagian besar Kediri. Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain. Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname). Beberapa kata juga mengalami spesifikasi, seperti pengucapan kata "inggih" ("ya" bentuk krama) yang penuh (/iŋgɪh/), berbeda dari beberapa varian lain yang melafalkannya "injih" (/iŋdʒɪh/), seperti di Yogyakarta dan Magelang. Dalam banyak hal, varian Surakarta lebih mendekati varian Madiun-Kediri, daripada varian wilayah

Solo memiliki beberapa tarian daerah seperti Bedhaya (Ketawang, Dorodasih, Sukoharjo, dll.) dan Srimpi (Gandakusuma dan Sangupati). Tarian ini masih dilestarikan di lingkungan Keraton Solo. Tarian seperti Bedhaya Ketawang secara resmi hanya ditarikan sekali dalam setahun untuk menghormati Sri Susuhunan Pakoe Boewono sebagai pemimpin Kota Surakarta.[5]
[sunting] Batik

Batik adalah kain dengan corak tertentu yang dihasilkan dari bahan malam (wax) yang dituliskan di kain tersebut, meskipun kini sudah banyak kain batik yang dibuat dengan proses cetak. Solo memiliki banyak corak batik khas, seperti Sidomukti dan Sidoluruh.[6] Beberapa usaha batik terkenal adalah Batik Keris dan Batik Danarhadi. Pusat perdagangan batik di kota ini berada di Pasar Klewer.

Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas: warna kecoklatan (sogan) yang mengisi ruang bebas warna, berbeda dari gaya Yogya yang ruang bebas warnanya lebih cerah. Pemilihan warna cenderung gelap, mengikuti kecenderungan batik pedalaman.
[sunting] Makanan
Timlo kuali.

Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional yang lezat. Beberapa makanan khas Surakarta antara lain: Nasi liwet, nasi timlo, nasi gudeg (sedikit berbeda dengan gudeg Yogyakarta), cabuk rambak, serabi Notosuman, intip, bakpia Balong, roti mandarin toko kue Orion, wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan, dll.


Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Selain menyungguhkan pemandangan kota dan kraton Kasunanan, juga memberikan wisata-wisata alam disekitarnya antara lain Tawangmangu (berada di timur kota Solo, di Kab. Karanganyar), Kawasan wisata Selo (berada di barat kota Solo, di Kab. Boyolali). Di Solo juga terdapat sebuah museum batik yang terlengkap di Indonesia yaitu House of Danar Hadi. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Jogjakarta juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.

kopi dan sejarahnya




Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa.

Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.

Sejak penemuan tumbuhan kopi tersebut kemudian seorang sufi Ali Bin Omar dari Yaman menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga pada waktu itu kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat negeri itu. Dari khasiat kopi tersebut akhirnya membawa kemakmuran bagi pemilik-pemilik kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan pemerintah di berbagai belahan dunia tanaman minuman beraroma khas itu ditanam.

Banyaknya khasiat yang didapat dari kopi, sehingga penyebarannya cukup pesat terutama di benua Eropa. Di Salerno, Italia, kopi telah dikenal pada abad kesepuluh. Setelah itu berlanjut dengan pembukaan kedai kopi bernama Botega Delcafe pada tahun 1645 yang kemudian menjadi pusat pertemuan cerdik pandai di negara pizza tersebut.

Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan sebagai minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Meskipun perkembangan kopi begitu pesat pada abad-abad itu tetapi orang-orang Arab telah lebih dulu memonopolinya sebagai tanaman, dan mereka hanya mengekspor kopi yang sudah digoreng atau digonseng.

Sedangkan penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. "Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa," ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.

Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.

Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).

Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.

Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.

Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.

Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.

Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.
(dari berbagai sumber)

teh dan sejarahnya







Asal-usul Teh

Bangsa Cina telah minum teh selama 5.000 tahun. Asal mula teh pada awalnya masih merupakan legenda . Legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung (diucapkan ‘Shay-Nung'). Penemuan teh olehnya belum ditempatkan secara tepat dalam sejarah, yaitu pada tahun 2737 sebelum masehi.

Selama ribuan tahun, bangsa Cina meminum teh untuk kesehatan dan kenikmatan. Tidak seorangpun tahu apa yang menyebabkan mereka tertarik dengan daun hijau serta mengkilap dari Camellia sinensis , tetapi legenda popular dapat memberi pengetahuan kepada kita.

Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih, beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan yang tidak menyerupai minuman tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.

Legenda dari India menghubungkan penemuan teh dengan biarawan Bodhidharma. Sang biarawan sangat kecapekan setelah mengakhiri pertapaannya selama 7 tahun. Dalam keputus-asaan dia mengunyah beberapa daun yang tumbuh didekatnya, yang dengan serta-merta menyegarkannya kembali.
India saat ini merupakan penghasil teh terbesar di dunia, tetapi tidak ada catatan sejarah mengenai minum teh di India sebelum abad kesembilan belas. Eksperimen dari Bodhidharma mengunyah teh tidak pernah disebarkan kepada masyarakat umum pada saat itu.

Mitologi lain dari Jepang mengenai biarawan yang bertapa, Bodhidharma, menjelaskan bagaimana ia membuang kelopak matanya yang berat ke tanah karena merasa frustasi tidak mampu untuk tetap terjaga. Pohon teh tumbuh dimana ia membuang kelopak matanya. Dedaunan dari pohon yang baru tumbuh ini secara ajaib menyembuhkan kepenatannya.

Teh bukan asli dari Jepang, maka mitologi ini tidak memberikan penjelasan untuk keberadaanya secara mendadak di Jepang. Realitanya kurang beragam: di awal abad kesembilan, seorang biarawan dari Jepang yang pulang dari pengembaraan, bernama Dengyo Daishi membawa biji tanaman teh dari Cina.

Metode pembuatan teh dengan panci terbuka yang diperkenalkan oleh Kaisar Shen Nung terbukti setelah sekian lama waktu berjalan. Hal tersebut membutuhkan waktu 4.000 tahun sebelum metode pembuatan teh yang kita kenal sekarang dikembangkan.

Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), bangsa Cina mulai membuat teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur tradisional dari China yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang sempurna.

Teh

‘Teh' dengan segala variasinya di dunia dalam pengejaan dan pengucapan berasal dari sumber tunggal. ‘ Te ', berarti ‘teh' dalam dialek Cina Amoy. Bahasa Cina nasional dari kata teh, ‘ cha ', juga menghasilkan beberapa turunan kata lain di dunia.

Teh masuk ke Eropa pada awal abad ketujuhbelas. Dibandingkan kelebihan teh dalam hal pengobatan, bangsa Eropa lebih memilih aroma kopi. Hanya diantara beberapa golongan kecil dari kaum bangsawan, yang mempopulerkan teh.
Masuknya Teh ke Eropa

Pada awal abad ketujuh belas pedagang dari bangsa Belanda dan Portugis pertama kali memperkenalkan teh ke Eropa. Pedagang Portugis mengirimkan dengan kapal dari pelabuhan Cina, Macau, sedangkan pedagang Belanda membawanya dari Indonesia ke Eropa.


Minuman baru yang datang bersamaan dengan muatan sutera dan rempah-rempah ini tidak mengalami sukses dalam sekejap.

Bangsa Eropa mencicipi teh, tetapi mereka lebih memilih aroma kopi. Sedangkan pedagang Inggris menunggu hingga tahun 1652 sebelum akhirnya mulai memperdagangkan teh.

Bangsa Rusia merupakan penggemar awal teh. Teh yang mereka konsumsi datang melalui jalur darat dari Cina menggunakan kereta yang ditarik oleh unta.

Ketika penggemar teh di Rusia meningkat, barisan unta yang membawa teh semakin memanjang.

Pada akhir abad kedelapan belas, beberapa ribu kereta yang ditarik unta, kira-kira 200-300 kereta pada satu saat menyeberangi perbatasan Cina.

Jalur kereta api lintas Siberia menggantikan kereta yang ditarik unta, tetapi perjalanan romantik tersebut menyisakan ingatan yang popular atas campuran lembut teh hitam Cina yang terkenal sebagai Karavan Rusia.
Kemajuan Melalui Kerajaan

Pada abad ketujuhbelas di Eropa, tak satupun yang menolong penjualan teh selain pelanggan dari keluarga kerajaan.

Acara minum teh menjadi istimewa pada tahun 1662, ketika Raja Charles II dari Inggris menikah dengan Catherine dari Braganza, seorang putri berkebangsaan Portugis dan seorang penggemar teh. Catherine mengawali tradisi minum teh dalam istana, dengan menggunakan mangkuk dan teko teh transparan buatan Cina – dan segera para anggota istana lain mengikuti caranya.

Pada saat itu harga teh dinilai mahal, namun sekarang sudah menjadi umum. Seketika teh menjadi mode dan eksklusif. Menurut sudut pandang kaum bangsawan, hal tersebut merupakan sesuatu yang menarik.

Pada abad ketujuh belas di Eropa, teh merupakan produk praktis yang memiliki kegunaan besar. Kebanyakan air tidak layak diminum. Bagi yang ingin menghindari penyakit, pilihan yang ada tidak membangkitkan semangat: secangkir air mendidih, atau bir yang cukup kuat untuk membunuh bakteri.

Di Inggris dan beberapa negara, dimana bir adalah minuman yang umum untuk sarapan, teh menjadi altenatif lain yang disambut baik. Pada akhirnya teh menjadi pemuas dahaga yang hangat dan menyegarkan, penuh rasa, dan aman untuk diminum.

Pada abad kedelapan belas di keluarga kaya, minum teh merupakan acara dalam perayaan besar.

Daun teh yang bernilai tinggi seringkali disimpan dalam kotak penyimpanan yang berkunci, dimana hanya ada satu kunci.

Sekali atau dua kali dalam seminggu, nyonya rumah akan membuka kuncinya dan menghidangkan teh untuk suguhan dalam keluarga, atau untuk memberi kesan pada tamu istimewa.

Teh disajikan dengan porselin yang memiliki mutu baik, yang menandakan tingkat kekayaan, selain untuk menambah arti dari perayaan. Hal ini juga merupakan kesempatan bagi para wanita untuk memamerkan kulit mereka yang pucat dan struktur tulang yang lembut dibandingkan porselin Cina. Dua atribut ini merupakan tolok ukur kemurnian seorang wanita pada saat itu.

http://www.campus.ncl.ac.uk/databases/history/chocs/tea.gif

Kehidupan sosial pada awal pertengahan abad kedelapan belas beralih dari kebiasaan seperti kedai kopi digantikan dengan kebun teh. Kebun teh menjadi seperti surga: pohon-pohon di tepian jalan, lentera yang menerangi jalan setapak, musik, tarian, kembang api, dan makanan enak ditemani dengan secangkir teh yang nikmat.

Kebun teh tidak hanya tempat yang menyenangkan, tetapi juga merupakan tempat untuk pertemuan sosial. Di tempat eksotis ini, keluarga kerajaan dan rakyat biasa dapat berjalan bersama.

Konsumsi teh meningkat secara dramatis selama awal abad kesembilan belas. Mode dan penurunan harga membangun pasar yang sulit dipenuhi oleh para pemasok barang. Untuk menerobos monopoli dari Cina, perdagangan teh beralih ke India untuk mengisi kesenjangan.
India

Ketika konsumsi teh meningkat pada awal abad kesembilan belas, Perusahaan India Timur mencari sumber persediaan baru. Sejak bangsa Cina memonopoli penamanan teh, solusinya adalah dengan menanam teh dimana-mana.

Percobaan pertama dengan bibit teh dari Cina dikelola di Assam, timur laut India. Tetapi eksperimen ini tidak berhasil, meskipun bibit yang sama tumbuh dengan baik di Darjeeling, India bagian utara.

Kemudian pada tahun 1820, para ahli tumbuh-tumbuhan menemukan tumbuhan lokal yang belum teridentifikasi. Mereka mengirim contoh daun ke London untuk dianalisis. Contoh daun tersebut dengan segera dikenali sebagai teh – tanaman yang pada mulanya tidak dikenal di India – kemudian lahirlah industri teh India.
Pengemasan

Sampai pada tahun 1826, teh selalu dijual secara lepas. Hal ini mengundang niat jahat pengusaha toko untuk mengganti aroma teh dengan bahan tambahan. Pada tahun 1826, John Horniman mengembangkan (pre-sealed )pra penutup, kemasan teh dengan penutup dari timah, dimana hal ini tidak segera menyenangkan para penjual. Mereka lebih memilih untuk meningkatkan keuntungan dengan kebiasaan yang sudah ada. Horniman kemudian mencoba cara lain untuk memasarkannya. Dia menambahkan pesan kesehatan pada kemasan teh dan menjualnya ke apoteker dan ahli obat. Orang-orang ini dan pelanggannya jauh lebih bisa menerima pendekatan ini.

Keberadaan teh celup berasal dari kejadian yang tidak disengaja. Seorang pengimpor teh dari New York bernama Thomas Sullivan mengirimkan contoh teh kepada para pelanggannya dalam kantung sutera kecil. Para pelanggan ini menyukai cara yang mudah ini, kemudian selanjutnya menghendaki semua teh untuk mereka dikemas dalam kantung.

Setelah 5.000 tahun, konsumsi dan produksi teh terus meningkat. Di dunia, secara kasar tiga juta ton teh dipanen setiap tahunnya.

Ada dua faktor yang saat ini mengendalikan pasar internasional. Di negara-negara berkembang, minum teh ditiru dari bangsa Eropa seperti yang mereka lakukan tiga abad yang lalu. Cara yang nikmat untuk meminum air dengan aman. Di negara-negara berkembang, keinginan akan variasi dan aroma baru meningatkan konsumsi teh secara khusus.

Sabtu, 06 Maret 2010

SUICIDE



"BUNUH DIRI...., SBUAH KEPUTUS ASAAN ATAU INI MEMANG JALAN TERAKHIR UTK MNGAKHIRI SEMUA BEBAN?! TAK ADA KAH JLN YG LAEN? SALAH KAH HAL INI? STIAP ORANG PUNYA PLIHAN SNDIRI2 TERHADAP HIDUPNYA....,BGMN DGN ANDA???


History
Chuck Taylor All-Stars

The shoes were not particularly popular until basketball player Chuck Taylor adopted them as his preferred shoe. He was impressed with the design so he became the shoe's leading salesman.

After proposing a few changes to the shoe, the shoe got its current name and Chuck Taylor's signature on its ankle All Stars patch. One change was the switch to nonslip soles. Although classic black is the most popular, Chuck Taylor was himself known to prefer unbleached white high-tops (known in his day as simply "white").

In the 1950s the shoes became popular within the greaser subculture and amongst many fans of rockabilly.

Consumers demanded more variety from the shoe – particularly with respect to colors in order to match basketball teams – so colored and patterned shoelaces became popular to complement the two colors, blacks and whites, available before 1966. Afterwards, more colors and styles became available. Low-top or "Oxford", high-top, and later knee-high, versions were produced. More materials were offered for the construction, including leather, suede, vinyl, denim, and hemp. Some versions of the shoe were offered without laces, held up instead by elastic. These new versions of the shoe were also co-designed by Chuck Taylor, just before his death in 1969.

A full biography of Chuck Taylor was published by Indiana University Press in March 2006 under the title Chuck Taylor, All Star: The True Story of the Man Behind the Most Famous Athletic Shoe in History, with a foreword by the retired college basketball coach Dean Smith.

Fans of punk rock have adopted the shoe as a fashion trend since the late 1970s and many popular punk rock bands, such as the Ramones, have supported the trend by wearing the sneakers.

All-Stars became popular again in the '90s to fans of the world as famous grunge-punk band Nirvana emulated the band's frontman Kurt Cobain, who had worn All-Stars for many years prior to the 90's due to the influence of different punk rock bands he enjoyed in his youth. Rage Against the Machine guitarist Tom Morello was (and still is) also known for commonly wearing Chucks, and U2 guitarist The Edge has been seen wearing All-Stars onstage in recent years. Jackass star Johnny Knoxville is also known for his signature black hi-top All-Stars.

When Converse was bought by Nike in 2003 and operations were moved from the United States to overseas, the design saw a few alterations. The fabric for a short time was no longer 2-ply cotton canvas but 1-ply "textile" and many wearers noticed different patterns of wear. Because of these complaints the shoe was once again produced with the twin layer canvas design starting sometime in the past 5 years. This change caused about a $5 increase in the shoe across the brand from about $40 to $45 respectively.

Today the shoes are very popularly worn by children, teenagers, and young adults of both sexes. The shoes are available in several core colors, seasonal colors, and a variety of print styles

sejarah grunge


Istilah GRUNGE muncul pertama kali pada awal tahun 90′an saat Nirvana melejit lewat singlenya Smeel Like Teen spirits. Grunge merupakan perpaduan antara Heavy Metal dengan Punk dengan dasar sound yang muncul ala the Stooges dan Black Sabbath. Meski suara gitarnya mirip musik metal 70′an, tetapi estetika Grunge jauh berbeda dari musik metal tsb. Lirik dan musiknya lebih mengarah ke punk dan idealisme indie seperti aliran American Hardcore awal ‘80an.

Berikut Redaksi memilih tiga band Grunge yang di nilai berpengaruh besar dalam perkembangan aliran musik tersebut yaitu diantaranya Nirvana, SoundGarden dan Pearl Jam(ketiganya terbentuk di Seattle, Washington) yang kerap di jadikan acuan bagi pengusung grunge yang lain seperti Stone Temple Pilots, CandleBox, SilverChair, Everclear, Bush dan Seven Mary Three.

SOUND GARDEN

Meski dipengaruhi oleh blues rock Led Zeppelin dan rif-rif slow yang murung ala Black Sabbath, SoundGarden bukanlah band Metal. Musik mereka memiliki cita rasa punk seperti band D.I.Y lainnya dan sentuhan humor yang ironis serta cerdas khas band UnderGround Amerika dipertengahan’80an.

Kekuatan Vocal Chris Cornel dan rif gitar Kim Thayil yang lebar menjadikan ciri utama musik SoundGarden. Ciri khas pula yang membawa mereka keluar dari jalur Underground dan menjadi band Grunge pertama yang masuk ke dapur rekaman berlabel indie, Sup Pop dan kemudian naik ke Major Label.

Sejarah Soundgarden dimulai saat tiga sahabat dari lilinois yaitu Kim Thayil(Guitar), Hiro Yamamoto(Bass) dan Bruce Pavitt kuliah di Olympia, Washington tahun 1981. Ketimbang menyelesaikan kuliah, merekabertiga malah lebih suka bergelut di arena musik Underground di Washington. Pavitt yang tidak piawai main musik menjadi pendiri label Sub Pop. Yamamoto lalu membentuk band di tahun 1984 dengan teman sekamarnya yaitu Chris Cornell(Vocal) yang berasal dari Seattle dan pernah menjadi drumer dibeberapa band. Setelah Thayil dan Scot Sundquist(Drum) bergabung band itu pun lalu di beri nama SoundGarden. Dan pada tahun 1986 Scot keluar dari posisinya lalu diisi oleh Matt Cameron, Soundgarden kemudian merilis single Hunted Down di bawah label Sub Pop tahun 1987 sebelum merilis EP Screaming Life(1987) dan EP kedua FOPP(1988) menjadi Hit di kalangan Underground sehingga mereka langsung dilirik pihak Major Label. Baru setelah merilis Ultramega OK(1988) di bawah label indie SST, Soundgarden melompat ke perusahaan besar A&M Records dan merilis Louder Than Love(1989). Yamamoto kemudian keluar untuk meneruskan sekolahnya, padahal album Louder mendapat nominasi Grammy Award. Jason Everman, mantan drumer Nirvana sempat mengisi kekosongan sebelum Ben Shepard bergabung tahun 1990.

Setahun kemudian, album Badmotorfinger dirilis, meski di nilai bagus dan sempat mencetak beberapa hit, album ini kalah sukses dengan Nevermind milik Nirvana yang di rilis bersamaan. Oleh pihak A&M, Soundgarden lalu di pasarkan sebagai band metal dan mengikutkan mereka dalam tour Use Your Illusion Guns ‘N Roses. Andil mereka dalam tour G’NR ini dan pemberitaan besar-besaran tentang Grunge di media massa, membuat nama Soundgarden menjadi terangkat. Kesuksesan album Temple of the Dog(tribut to Andrew Wood) yang di kerjakan oleh Cornell dan Cameroon bareng Pearl Jam juga membuat Soundgarden semakin populer. Puncaknya, album Superunknown(1994), terjual lebih dari tiga juta keping dan meraih dua Grammy lewat single Black Hole Sun. Tetapi sangat di sayangkan kolompok yang di kenal dengan anti drugs ini tidak bertahan lama. Setelah merilis Down on the Upside(1996) yang meraih platinum dengan hit Pretty Noose, dan tampil di Lollapalooza, mereka memutuskan bubar pada bulan April 1997. Kabarnya para personilnya Soundgarden sudah tidak lagi sepaham dan memilih untuk mengerjakan proyeknya sendiri-sendiri.

NIRVANA

Lewat album kedua mereka yang bertajuk “Nevermind” Nirvana dianggap berjasa dalam mempopulerkan punk, post punk dan indie rock sehingga aliran tsb menjadi mainstream di Amerika. Sound Nirvana sendiri mirip Black Sabbath dan Cheap Trick dengan pengaruh dari band-band indie rock seperti The Vaselines dan Meat Pupppets. Jadilah musik Nirvana yang berideologi indie dengan melodi pop dan distorsi heave metal.

Sejarah Nirvana di awali oleh pertemuan Kurt Cobain(Guitar/Vocal) dan Krist Novoselic(Bass) lewat Buzz Osboume(leader dari grup The Melvins) di Aberdeen(dekat Seattle) pada tahun 1985. Meski memiliki latar belakang keluarga yang berbeda(keluarga Krist cukup harmonis sedangkan orang tua Kurt telah bercerai), mereka sama-sama menyukai musik hardcore punk. Kurt yang pernah gabung dengan band Punk yang bernama Fecal Matter kemudian membentuk Stiff Woodies bersama Krist. Waktu itu Kurt main drum dan krist pegang bass. Posisi Gitar dan vocal diisi oleh pemain tambahan sebelum Kurt memutuskan untuk menjadi gitaris sekaligus vocalis. Bersama drumer Aaron Burkhart, nama Stiff Woodies di ganti menjadi Skid Row, lalu di ubah lagi pada tahun 1987 menjadi Nirvana setelah setahun sebelumnya Aaron Burkhart keluar dan digantikan oleh Chad Channing. Nirvana kemudian membuat sepuluh demo bersama produser Jack Endino yang menawarkan demo tsb ke Jonathan Poneman, salah satu pendiri label Sub Pop(bareng Bruce Pavitt). Di bulan Desember 1988, Nirvana pun merilis single pertama lewat Sub Pop yang berjudul Love Buzz milik kelompok rock tahun 70′an asal Belanda, Shocking Blue. Single ini cukup sukses sehingga Nirvana langsung merilis debut album yang pertama yaitu Bleach(1989) dengan biaya hanya 600 dollar. Perlahan tapi pasti Bleach menjadi hit di radio-radio di kampus dan Nirvana secara konsisten mengadakan tur bersama gitaris kedua yaitu Jason Everman meski namanya di tulis di sampul kaset tetapi tidak main di satu lagupun. Jason kemudian meninggalkan Nirvana dan bergabung dengan Soundgarden kemudian Mindfunk.Bleach terjual sekitar 35.000 keping dan menjadi album favorit di kampus-kampus. Setelah merilis single Sliver, Dive bersama Butch Vig dan drumer Mudhoney, Dan Peters, Dave Grohl(eks hardcore band, Scream) masuk dan menjadi drumer tetap di Nirvana. Mereka lalu menggarap album keduanya yang bertajuk Nevermind di bawah label raksasa yaitu Geffen Records yang di rilis pada September 1991, setelah tur ke Eropa bareng Sonic Youth.

Lagu empat chord yang berjudul Smell Like Teen Spirits single dari album Nevermind ternyata meraih sukses berat. Videonya terus menerus diputar di salah satu stasiun music MTV dan menerobos Top Ten AS. Ditangga album Nevermind bahkan mengalahkan album milik Michael Jackson(Dangerous) dan sekaligus meraih triple platinum. Bukan hanya dunia industri musik yang di kejutkan oleh sukses besar tersebut, tetapi juga para personil Nirvana sendiri. Mereka tampaknya tidak siap mental untuk menerima kesuksesan tersebut. Popolaritas membuat ketiganya tertekan dan mulai bertingkah aneh dengan aksi panggung yang selalu di akhiri dengan perusakan alat-alat musik yang ada di panggung. Tekanan ini juga membuat Kurt dekat dengan obat-obat sialan itu. Pernikahan Kurt dengan Courtney Love(Hole) tahun 1992, tidak memperbaiki keadaan. Kurt semakin kecanduan obat, Love bahkan di kabarkan juga mengkonsumsi obat-obat sialan itu pada saat hamil putri mereka, Frances Bean. Masalah pribadi membuat Nirvana tidak menggarap album baru, sebagai gantinya mereka merilis Incestiside(1992) yang merupakan kumpulan-kumpulan single lama. Baru di tahun 1993 mereka merilis album In Utero bersama produses Steve Albini. Album ini sukses di pasaran dengan Hit Heart Shaped Box dan All Apologies. Kesuksesan Nirvana Nirvana tidak diikuti dengan kesembuhan Kurt, Kurt semakin tenggelam dalam depresinya dan beberapa kali berusaha untuk bunuh diri. Puncaknya, Kurt dikabarkan meninggal akibat bunuh diri dengan menembakan kepalanya sendiri pada bulan April 1994. Kematian Kurt membuat Krist dan Dave memutuskan untuk membubarkan Nirvana. Sebelumnya, mereka merencanakan merilis album MTV Unplugged(1994) dan From Muddy Banks of the Wishkah(1996) secara live version. Dua mantan personil Nirvana kemudian membentuk grup baru. Krist membentuk trio Sweet 75 dan Dave menjadi Gitaris dan vocalis Foo Fighters.

PEARL JAM

Pearl Jam bangkit dari puing-puing Mother Love Bone yang di tinggal mati Vocalisnya, Andrew Wood akibat Over Dosis pada tahun 1990. Setahun kemudian gitaris Stone Gossard dan bassis Jesf Ament merekrut Mike Mc Cready(lead guitar), Eddie Vedder(vocal), dan Dave Krusen untuk membentuk Pearl Jam. Pada awal tahun 1992 mereka merilis debut album yang bertitle Ten saat itu industri musik mulai bisa menerima aliran lewat kesuksesan Nirvana. Ten langsung melejit menyamai jumlah penjualan Nevermind dengan tiga hit Alive Evenflow, dan Jeremy. Pearl Jam pun dikenal lewat musik yang memadukan rif heavy rock tahun ‘70-an dengan post-punk ‘80-an.

Tak lama setelah merilis album, drumer Krusen mengundurkan diri dari posisinya lalu langsung di isi oleh Dave Abruzzese. Bersama Abruzzese, Pearl Jam menggelar tour keliling Amerika termasuk konser Lollapalloza II. Meski namanya mulai naik daun, popularitas nampaknya menjadi hal yang tabu oleh para personel Pearl Jam. Mereka menolak membuat video untuk lagu-lagu seperti (Daughter, Animal, Rearview Mirror) dari album kedua Vs(1993). Padahal sebelumnya video Jeremy menjadi video terbaik versi MTV. Selain menolak membuat klip, Pearl Jam juga menolak menggelar konser di stadion besar. Mereka lebih suka pentas kecil termasuk di halaman kampus. Tur keliling Amerika tersebut akhirnya batal karena perselisihan Pearl Jam dengan Ticketmaster yang menjual harga tiket diatas 20 dollar. Pada tahun 1994 Pearl Jam kembali masuk ke studio rekaman dan menggarap album Vitalogy. Setelah rampung, mereka memecat Dave Abruzzese dan merekrut mantan drumer RHCP (Eleven Jack Irons). Irons adalah sahabat lama Vedder yang dulu sempat ditawari untuk bergabung sebelum masuknya Krusen pada waktu awalnya Pearl Jam terbentuk. Dua minggu pertama, meski di rilis dalam jumlah terbatas(Vitalogy) telah bertengger di tangga lagu Top 60. Begitu dirilis dalam jumlah besar album ini meraih multi platinum dan menerobos ke posisi teratas tangga lagu dengan hit Immortality. Sementara itu para personel Pearl Jam meneruskan tuntutan mereka pada Ticketmaster di tahun 1995.

Pada tahun itu pula, Pearl Jam tampil dalam album Neil Young lewat lagu Mirror Ball. Setelah itu masing-masing personelnya sibuk dengan berbagai proyek sampingan. Eddie sibuk menjalani tur bareng Hovercraft yang ia bentuk pada tahun 1994, Stone mendirikan perusahaan rekaman indie dan McCready membentuk MadSession bareng vocalis Alice In Chains, Layne Stayley(Above). Album keempat, No Code menandai kemunduran popularitas. Eksperimen musik yang mereka lakukan di album ini membuat para penggemar Pearl Jam terkejut. Album No Code banyak menampilkan lagu-lagu bertempo lambat seperti Off He Goes, I’m Open, dan Around The Bend. Perselesihan dengan tiketmaster juga membuat band ini tidak menggelar tur. Praktis di tahun 1997 nama Pearl Jam seakan tenggelam. Mereka lalu bangkit lewat Yield(1998). Di album ini Pearl Jam kembali menggeber musik hard rock dan menggelar konser-konser besaran. Dialbum ini pula Ament dan McCready mulai menulis lagu secara penuh—sebelumnya hanya Gossard dan Vedder yang menulis lagu pada setiap albumnya. Terakhir, Pearl Jam merilis album live yang berjudul Live On Two Leg di akhir